Alas Tidur Nabi
*** Tersentak saya ketika pada 2 Februari 2013 membaca Suara Merdeka. Terpampang di halaman depan, sebuah berita tentang gaya hidup seseorang yang baru saja ditunjuk menjadi presiden baru sebuah partai bersimbol tangkai padi diapit bulan sabit kembar. Diberitakan koran itu, si presiden partai menyatakan akan mengubah gaya hidupnya. Dia berjanji akan melepas sebuah jam tangan yang selama ini setia melingkar di tangan kirinya. Jam tangan itu bukan sembarang jam tangan. Merek jam itu Rolex dengan banderol Rp 70 jutaan. Yang membuat saya tak habis pikir sampai saat menulis tulisan ini adalah komentarnya ketika dikonfirmasi tentang gaya hidupnya itu. Ia menganggap jam seharga Rp 70 jutaan itu hanyalah kepantasan sebagai pejabat publik , dan hanya sebagai aksesori, bukan gaya hidup. Sampai detik ini saya masih belum bisa menerima logika hubungan atau korelasi antara memakai barang mewah dengan kepantasan sebagai pejabat publik. Kalau saya mengikuti logika presiden